Langsung ke konten utama

Bagian 13


Kamu mungkin berpikir, hidup lebih lama terdengar berat dan ingin mengakhiri cepat-cepat. Tapi sebelum itu, coba pikirkan bagaimana jika besok ada seseorang datang dan bilang padamu, "terimakasih yaa, karena kamu aku bisa bertahan sejauh ini" atau, sudahkah kamu melunasi mimpi-mimpi yang selalu kamu rajut sebelum tidur? jika belum. Lunasi dulu baru kamu boleh pergi.... 

Oh tapi tunggu, setelah mimpimu lunas tuntas, apakah kamu tidak mau bertemu dengan sosok yang wajahnya kamu jadikan gambar layar ponsel dan sudut kamar? kalau enggak, coba ingat lagi soal dia yang kamu cinta. Sudahkah kamu ungkapkan isi hatimu untuknya? Jika belum, lakukanlah dulu sebelum kamu menyesal karena tidak pernah mencoba untuk mengungkapkan... 

lalu setelah itu, kamu pasti lapar dan ingin makan, maka pergilah ke kedai makanan yang kamu sukai atau yang kamu ingin datangi, habiskan waktu disana, merasakan sensasi lezat dari sesuatu yang akan kamu tinggalkan.  Bisakah? yakin tidak akan rindu setelah pergi?

Kamu mungkin merasa, "Gak papa makanan bukan tentang segalanya" atau mungkin sudah teramat lelah sampai seluruh makanan terasa hambar. Semuanya menguap menjadi sisa-sisa kenangan payah, tapi hidup memang terdiri dari susunan-susunan sporadik yang payah dan tidak kalah mengerikan. 

Untuk mencapai bahagia, kita perlu banyak berkorban. Melakukan ini dan itu, terlalu sibuk mencari dan memberi sampai lupa kita sedang terluka.

Lantas, mengapa berhenti setelah sejauh ini? Bagaimana dengan orang yang bersyukur atas hadir nya dirimu, makanan favorit, seseorang yang menyediakan rumah tanpa kamu sadari, dan mimpi-mimpi yang sudah terlanjur menggantung di langit menunggu untuk dikabulkan. 

Banyak hal yang masih harus kamu lakukan, kamu akan sangat sibuk, jadi. jangan pergi dulu. Sehingga nanti di suatu masa saat segalanya menjadi rekapitulasi lengkap, seseorang akan datang lagi padamu dan berkata "baiklah, sekarang kamu sudah sampai di akhir tujuan, beristirahatlah dengan damai dan bahagia

Barulah kamu boleh melangkah pergi...



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagian 14

Aku ingin bangga kepada hal-hal yang sederhana;  Aku ingin bangga kepada caraku tersenyum.  Caraku tertawa, aku ingin bangga kepada caraku menaruh  effort  pada orang-orang yang peduli padaku, dan aku pun peduli kepada mereka.  Aku ingin bangga kepada caraku mendorong diriku untuk terus berusaha menjadi versi yang lebih baik dari sebelumnya;  lebih kuat dari sebelumnya,  melewati banyak tekanan; melalui banyak rintangan,  tetapi tetap memilih bertahan meskipun aku tahu; a ku memiliki sejuta alasan untuk jatuh dan menyerah pada keadaan.  Aku ingin bangga kepada caraku menghibur hatiku setelah ia dilanda kesedihan,  caraku mendidik diriku untuk selalu melihat kebaikan, aku ingin bangga kepada caraku menyelamatkan diriku dari segala bentuk musibah dan kehancuran yang datang silih berganti.  Aku ingin di setiap hal yang kudapatkan, aku bersyukur dan terus berproses melakukan perbaikan, hingga suatu hari,  Aku mampu berkata kepada Tuhan  bahwa tidak ada satu hari pun yang kuremehkan,  dan t

Bagian 16

  "Menjadi baik tanpa dendam" Jadilah perempuan baik untuk siapapun yang kamu temui, setajam apapun pisau yang orang lain layangkan padamu, tetaplah rawat lukamu tanpa harus mencaci makinya, bahkan disaat dia melayangkan banyak cacian sekalipun, episode kehidupanmu masih tetap berjalan. "Bagaimana pun kondisinya, tetaplah jadi perempuan yang baik, hidup diatas dendam dan kebencian itu gak akan nyaman dan ga akan membuat semuanya baik-baik saja" Berapa pun kekecewaan yang ditodongkan padamu, semua akan sembuh seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, setitik kejahatan yang kamu lakukan pada orang lain, akan membuat dirimu menyesal sepanjang hidup Itulah kenapa, tidak ada alasan untuk menanamkan benih-benih kejahatan didalam dirimu.🩷🦋🌻🌸

Bagian 11

Menjadi Dewasa Proses dewasa menjadi kode bagi kamu, bahwa semakin menjalani hidup ke depannya akan semakin berat. Makanya di proses ini kita diajarkan tentang lapang dan ikhlas. Bahwa memang ada hal yang tidak bisa di sela, ada hal yang memang tidak bisa kita kehendaki. hanya perlu menerima, jalani. walau keadaan itu adalah keadaan yang tidak menyenangkan..  Pasti kita pernah bahkan sering merasa bahwa hidup yang kita jalanin tidak adil.  Memang tidak adil, kita merasa bahwa hidup ini tidak adil hanya saat kita merasakan hal yang tidak menyenangkan.. sedangkan saat berbahagia, kita merasa bahwa hidup yang kita jalanin sesuatu yang indah, tapi menurutku hidup itu sangat adil. Ada bahagia pun perlu ada derita. jadinya imbang...  Ingat, semua sudah tertakar sesuai porsinya, tentu dengan usaha dari kita juga. Semua yang terjadi pasti ada alasannya masing-masing. Bahkan tentang hal sedih sekalipun, akan ada hikmah dibaliknya. hanya saja diri kita ini suka sekali berprasangka tidak baik di